Cara Kerja Katup
klep
Katup atau bahasa Inggrisnya Valve atau bahasa bengkelnya
Klep ini adalah komponen terpenting
dalam sebuah kendaraan. Klep berada pada
kepala silinder pada setiap kendaraan yang berbentuk seperti
payung. Klep terbagi menjadi 2 kerja,
pertama adalah klep masuk dan yang kedua
adalah klep buang. Klep masuk fungsinya adalah untuk memasukan campuran
udara dan bensin yang sudah berbentuk
kabut kedalam silinder mesin. Sedangkan klep buang adalah klep yang berfungsi untuk membuang gas hasil
pembakaran setelah piston melakukan
kompresi. Setiap kendaraan memiliki jumlah katup yang berbeda-beda. Pada mobil-mobil kecil buatan
Jepang tahun80an, biasanya jumlah klep
pada setiap silindernya ada 3 klep. Namun, sekarang ini mobil-mobil buatan sekarang sudah mengadopsi
4 klep pada setiap silindernya. Hal ini
dilakukan untuk mempertinggi efisiensi volumetrik sehingga pemanfaatan BBM dapat lebih efektif
dan daya yang dihasilkanpun semakin
besar untuk mesin bersilinder sama. Sehingga bila suatu mesin memiliki 4 silinder maka jumlah klep masuk
dan buang berjumlah 16. begitupun motor,
pada motor-motor ber-cc biasanya memiliki 4 klep. 2 masuk dan 2 buang. Katup biasanya terbuat
dari baja yang tahan panas dan karat
(Stainless Steel). Saat sedang melakukan kompresi, klep berfungsi menutup lubang atau saluran pada silinder.
Pada saat pembakaran berakhir, klep
buang segera membuka untuk mengalirkan gas sisa hasil pembakaran menuju exhaust manifold. Setelah
proses pembuangan selesai, maka piston
akan melakukan langkah isap dan klep isap-pun membuka untuk memasukkan campuran udara dan bensin yang
sudah mengabut menuju silinder mesin.
Setiap katup dari sebuah silinder melakukan gerakan membuka dan menutup satu kali untuk setiap dua kali
putaran poros engkol (Crankshaft).
Pada mesin
berkonstruksi klep samping, katup-katup ini digerakkan oleh penekan katup digerakkan oleh bos.
Sedangkan pada mesin yang menerapkan
sistem katup diatas (SOHC/DOHC), penekan katup dan batang penekan katup. Setelah diangkat sehingga
terlepasdari tempat dudukannya,
katup-katup ini dikembalikan pada posisi semula oleh sebuah pegas.
Pada saat membuka, katup-katup itu akan
terangkat dari dudukannya antara
5/16-3/8 inchi. Selain itu kerja katup bisa dikatakan berat.
Seperti, jika mesin berputar 7500 rpm,
katup membuka dan menutup lebih dari
60kali/detik. Jika mesin digenjot hingga 10000 rpm , katup dipaksa membuka dan menutup hingga lebih dari 80
kali/detik. Suhu katup bisa mencapai 700
derajat Celcius.
Sumber :
https://willycar.wordpress.com/2009/03/08/katup-cara-kerja-katup/
Kopling dan Cara kerjanya
29 Juli 2010 14:34
kopling1Kopling atau Clutch yaitu peralatan transmisi yang menghubungkan poros
engkol dengna poros roda gigi transmisi.
Fungsi kopling adalah untuk memindahkan tenaga mesin ke transmisi, kemudian transmisi mengubah
tingkat kecepatan sesuai dengan yang
diinginkan.
Dalam keadaan normal, dimana fungsi kopling bekerja dengan
baik, begitu pengemudi menekan pedal
kopling, tenaga mesin akan di putuskan,
karena saat pedal ditekan maka gaya tekan itu akan mendorong
release fork dan release fork akan
mendorong release bearing. Sehingga release
bearing akan mengangkat mendorong pegas diaprahgma dan preaseure
palte, clutch disc akan terlepas dengan
flywheel. Serentak roda gigi akan
terlepas dari pengaruh putaran mesin. Kondisi inilah yang
memungkinkan terjadinya perpindahan roda
gigi pada transmisi. Dewasa ini terdapat
berbagai jenis kopling diantaranya kopling gesek, kopling fluida,
koping sentrifugal, dan kopling magnet.
Tetapi yang paling banyak digunakan oleh
kendaraan bermotor adalah jenis koping
gesek tipe plat dan kopling gesek tipe kerucut, dimana untuk
kopling tipe plat ini bisa berupa
kopling plat basah dan kopling plat kering.
Kopling plat basah adalah kopling yang plat-platnya direndam dengan minyak pelumas. Kebanyakan kopling jenis ini
digunakan oleh sepeda motor. Sedangkan
jenis kopling plat kering adalah jenis kopling yang plat-platnya tidak direndam oleh minyak
pelumas. Umumnya digunakan pada mobil
dan sepeda motor tua buatan Eropa. kelebihan dari kopling plat basah adalah tidak cepat aus, karena dilumasi
oleh oli. Kekurangannya, hambatan
geseknya kurang sehingga tidak bisa memindahkan tenaga seefektif kopling kering. Apalagi bila di
tambahakan bahan aditif pelicin,
kopling bisa slip. Kopling kering cepat aus karena tidak terkena oli tetapi tenaga pemindahan dari
mesin ke roda gigi lebih baik.
Pada umunya, bagian utama kopling terdiri atas 3 macam,
yaitu unit kopling, tutup kopling, dan
unit pembebas. Unit kopling terdiri atas
plat kopling, plat tekan, dan pegas kopling. Tutup kopling diikat oleh roda gila, sedangkan didalamnya dipasangkan
pada roda poros persneling dan
ditempatkan diantara roda gila dan plat tekan. Plat tekan akan menekan plat kopling terhadap roga gila
dengan adanya tekanan dari pegas-pegas
koping. Peranti ini dibuat dari bahan besi tuang dimana bagian permukaannya dibuat halus dan rata.
Sedangkan plat kopling di buat untuk
memberikan gesekan yang besar pada roda gila dan plat tekan serta ditempatkan diantara keduanya. Pada
kedua permukaan plat kopling ini
dipasangkan kampas dan dikeling dengna paku keling, dan biasanya pada permukaan platnya di beri kepingan
logam. Fungsinya adalah untuk memperkuat
dan juga untuk menyalurkan panas. Selain itu, pada bagian tengah plat kopling terdapat pegas torsi.
Pegas torsi berfungsi untuk mengurangi
kejutan-kejutan yang terjadi pada waktu kopling bekerja dan untuk mencegah kemungkinan pecahnya plat
kopling atau kerusakan lainnya seperti bengkoknya plat kopling.
Unit pembebas terdiri atas garpu pembebas, bantalan, dan
tuas untuk menarik plat tekan sehingga
membebaskan kopling.
File:Pull type clutch.jpg
Cara kerja kopling adalah apabila mesin berputar, dengan
sendirinya roda gila ikut berputar,
sedangkan pada roda gaya
ini dipasangkan tutup kopling yang
tentunya juga ikut berputar. Dalam hal ini poros roda gigi atau poros utama persneling belum dapat
berputar, demikian juga dengna plat
kopling yang dipasang dengan perantaraan suatu alur pada poros tersebut yang memungkinkannya bergerak
sepanjang poros persneling. Selanjutnya,
apabila kita ingin menggerakkan roda, hal ini dapat dilakukan dengna mengoperasikan pedal, dimana
pada waktu pedal di angkat pegas-pegas
kopling akan menekan plat tekan pada roda gila. Hal ini yang menyebabkan plat kopling tersebut
terjepit diantara roda gila dengna plat
tekan. Plat ini mulanya akan slip, dan bergesekan dengan roda gila maupun plat tekan akan tetapi
selanjutnya secara bertahap akan ikut
terbawa berputar dan selanjutnya akan memutar poros utama persneling.
Sumber
:http://willycar.wordpress.com/2009/03/20/kopling-dan-cara-kerjanya/
Katup/Klep dan NOK
Katup atau klep merupakan salah bagian terpenting dari mesin, utamanya yang bekerja dengan prinsip empat langkah
(4-tak). Fungsinya sama dengan klep pada
jantung manusia. Klep inilah yang
mengatur jumlah bahan bakar dan udara yang dapat masuk ke dalam
mesin dan setelah itu dikonversi menjadi
tenaga.
Selanjutnya, klep juga bertugas mengatur “ampas” pembakaran
untuk dibuang sehingga campuran bahan bakar dan udara yang
masih segar dapat masuk dengan lancar ke
mesin. Untuk mengatur, energi baru yang akan
dibakar dan ampas dibuang, dilakukan oleh klep yang berbeda.
Namanya, klep isap dan buang.
Karena klep sangat menentukan kinerja dan performa mesin, jumlahya dijadikan sebagai
senjata andalan untuk dijual. Karena
itulah muncul istilah, mesin multiklep. Maksudnya, mesin yang punya klep lebih dari dua atau sepasang.
Kini, sudah biasa mesin menggunakan 4
atau 5 klep untuk setiap silindernya.
Nok
Dari segi kerja, tugas katup tampak sederhana: buka dan tutup. Namun untuk
membuka dan menutup silinder, katup
harus dilengkapi mekanisme lainnya. Sebagai contoh, untuk mendorong katup, digunakan mekanisme yang
disebut bubungan, nok atau kem. Sebaliknya agar klep kembali ke posisi
semula setelah disundul oleh nok, harus
digunakan pegas. Nah, kedua komponen inilah yang berkembang teknologinya pada mesin-mesin modern,
termasuk di arena adu cepat!
Nok yang berbentuk
gunungan - bila dilihat dari sisi penampangnya - menentukan tinggi dan lamanya katup membuka.
Bagian ini pula yang kemudian
memunculkan nama-nama seperti VTEC
(Variable Valve Timing and Lift
Electronic Control), VVT-i (variable valve timing with -inteligent), Vanos dan sebagainya.
Pengembangan lebih lanjut
dari cari kerja nok itu bertujuan untuk memperoleh efisiensi
maksimal mesin. Misalnya, dari putaran
terendah (stasioner) sampai paling tinggi
(gas ditekan habis), tidak jauh berbeda. Tepatnya mesin harus luwes
dan dapat mengikuti perubahan tanpa
masalah berarti.
Ujud nok yang tetap
dan bekerja secara mekanis, tidak dapat
mengikuti perubahan. Meski begitu,
dengan mengubah atau mengeser bagian tertentu dari komponen tambahan untuk mengatur kerja nok,
tinggi dan lamanya menyundul juga bisa
berubah (adjustable). Masalahnya, dengan teknologi ini,
konstruksi mesin jadi rumit. Bila digunakan di arena balap yang
keras, akan menimbulkan masalah baru.
Sebenarnya, pada mesin sekarang, dengan sistem SOHC (single overhead camshaft)
atau DOHC (double overhead camshaft),
kerja poros bubungan atau nokken as lebih gampang. Komponen
langsung berhubungan dengan katup atau pengatur katup, misalnya, mangkok (bucket) dan pelatuk (rocker arm).
Sebelumnya, poros bubungan berada di
tengah silinder.
Akibatnya, birokrasi kerja komponen katup bertelel-tele. Karena antara nok dan
pelatuk ada lagi tangkai pendorong (push
rod). Pada mesin moderen yang bekerja dengan putaran tinggi, cara tersebut tidak cocok karena akan
menimbulkan berbagai masalah. Salah
satunya, tangkai pendorong katup akan bengkok.